Jumat, 07 Juni 2013

Dua Puluh Dua Tahun Lamanya


Add caption





“All my life changing everyday in every possible way”
(The Cranberries, Dreams)

Dua puluh dua,, sebuah angka yang jika dibalik tetap saja tidak berubah. Seperti angka sebelas, yang juga dibalik tetap berjumlah sama. Dua puluh dua, sebuah fase angka yang baru saja aku lewati satu hari kemarin. Ya...benar, angka tersebut aku lewati karena aku mencapai peringatan hari kelahiranku tepat dua puluh dua tahun yang lalu.
Dua puluh dua tahun,,memang merupakan angka yang kelipatan dari angka sebelas, namun tetap saja rasanya tidak sama dengan umur sebelas tahun. Dua puluh dua tahun, angka yang menurutku menuntut arti kedewasaan dari angka sebelas tahun. Menuntut arti kedewasaan yang tidak terlalu kaku, namun hanya harus mengerti arti kedewasaan. Namanya juga baru kelipatan pertama dari angka sebelas. Namun, tentu saja kedewasaan itu akan bertambah jika umurku sudah mencapai tahap kelipatan ketiga, keempat, dan seterusnya.
Dua puluh dua tahun, sebuah fase angka yang memberiku arti lain dari sebuah perayaan hari kelahiran. Benarkah? Ya, tentu saja.. Bisa kubayangkan, saat umurku baru sebelas tahun perayaan hari kelahiran menjadi sangat kunantikan, karena hari itu aku akan mendapat kue, kado, dan ucapan dari orang-orang yang mengenalku. Tapi, tentu saja hal utama yang kunantikan saat itu adalah kado,,hehe (hey jangan tertawa padaku, kalian pasti juga merasakan hal yang sama bukan?)
Namun, euforia perasaan itu sangat berbeda saat usiaku memasuki fase dua puluh dua tahun. Tahukah kau bagaimana rasanya? Saat mendapat kejutan dari keluarga dan sahabatmu, hatimu akan begetar hebat bukan karena kau senang mendapatkan kue atau kado seperti saat fase umurmu sebelas tahun. Namun, hatimu bergetar karena kau akan menyadari ternyata keluarga dan sahabatmu sangat menyayangimu. Sebuah perasaan sederhana jika kau ucapkan, namun hal tersebut menjadi berbeda saat kau benar-benar merasakannya. Benarkah? Ya, tentu saja, sama seperti yang kurasakan.
Dua puluh dua tahun, saat kau mendapatkan ucapan dari orang sekitarmu, tahukah kau bagaimana rasanya? Dan sekali lagi aku akan beritahu hal itu rasanya berbeda saat kau berumur sebelas tahun. Saat berumur sebelas tahun, mendapat ucapan dari orang sekitarmu rasanya hanya sebatas senang dan tertanam bangga di hati “ Hey, kau juga ingat hari kelahiranku.” Namun saat berumur dua puluh dua tahun, yang kau rasakan saat mendengar ucapan adalah rasa syukur orang di sekitarmu masih mengingatmu dan menyempatkan sebaris doa untuk fase kelipatan pertama usiamu. Bukankah hal itu sangat menakjubkan? Ya, tentu saja doa yang sangat berharga untuk menguatkanmu mengerti arti kedewasaan.
Dua puluh dua tahun, apakah kau pikir aku terlambat menyadari kedewasaan? Karena sebagian orang mengartikan kedewasaan saat berumur dua puluh satu tahun. Bagiku? Tentu saja tidak, karena dua puluh satu tahun jika angkanya dibalik akan berubah menjadi dua belas tahun, bukankah itu masih kategori anak-anak,,haha.. Hey, aku hanya bercanda. Arti kedewasaan yang didapat setiap orang akan berbeda-beda, namun bagiku yang tepat adalah fase dua puluh dua tahun.
Dua puluh dua tahun lamanya,, usia yang tak lagi muda namun juga tak terlalu tua. Usia yang cukup untuk menyongsong masa depan. Usia yang matang untuk mengerti lebih dalam arti kehidupan. Usia kelipatan pertama yang sangat menakjubkan. Usia yang tidak terlalu menuntut hanya saja perlu dimengerti. Usia kedewasaan pertama yang memberi semangat. Selamat berusia dua puluh dua tahun, bagiku, bagimu, atau kau yang akan menyonsongnya.

PS          : fase dua puluh dua tahunku berterimakasih untuk keluarga, sahabat dan orang-orang di sekitarku yang begitu hebat dan membuat dua puluh dua tahunku menakjubkan. Tetaplah bersamaku sampai aku mencapai fase kelipatan selanjutnya,,,

  
Because all of you are so priceless,

Rani Safitri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar